Sifat Wajib, Sifat Mustahil dan Sifat Jaiz bagi Allah swt
Allah swt mempunyai sifat-sifat baik yang harus ada pada Dzat Allah dan mustahil jika Allah tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Sifat wajib adalah lawan dari sifat mustahil. Bagi orang mukmin ada 20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil bagi Allah swt yang harus diketahui, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Wujud - ada, mustahil jika Allah swt bersifat Adam - tidak ada
Alam semesta beserta isinya pasti ada yang menciptakan dan yang menciptakannya dan yang menciptakannya adalah Allah swt. sebagaimana firman Nya didalam kitab suci Al Quran sebagai berikut :
"Dan tidak ada Tuhan selain Allah" (Q.S. Ali Imrna 62).
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang maha Esa tidak ada Tuhan melainkan Dia". (Q.S Al Baqarah 163)
Baca: Panduan belajar anak islam yang suka membaca
2. Qidam - Terdahulu, mustahil jika Allah swt bersifat Hudus - Baru
Allah Maha Dahulu dan tiada permulaan . Apabila adanya Allah ada permulaan, berarti Dia itu baru, jika Dia baru pasti ada yang menciptakan Nya. Oleh karena itu mustahil jika Allah swt itu bersifat Hudus. Sebagaimana firman Allah swt :
"Dialah yang Maha Awal dan yang Maha Akhir.(Q.S. Al Hadid 3)
3. Baqa' - Kekal, mustahil jika Allah swt bersifat Fana - rusak
Allah telah menciptakan alam semesta beserta isinya, maka alam semesta itu mempunyai permulaan yang kelak pasti akan berakhir yaitu ketika hari kiamat datang. Alam semesta berserta seluruh isinya akan mengalami kehancuran, tetapi Dzat Allah akan tetap kekal dan tidak akan mengalami kehancuran atau kerusakan, Sebagaimana firman Allah swt :
"Semua yang ada di bumi akan binasa dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (Q.S. Ar Rahman 26-27)
4. Mukhalafatu lil hawaditsi - tidak sama dengan yang baru, mustahil jika ALlah swt bersifat mumatsalatu lil hawaditsi - serupa yang baru
Allah adalah Dzat yang Maha Pencipta, tidak mungkin sama dengan apa yang diciptakanNya dan tidak ada satupun yang dapat menyamai Nya. sebagaimana firman Allah swt :
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (Q.S. ASy syura 11)
5. Qiyamuuhu binafsihi - berdiri sendiri, mustahil jika Allah swt bersifat Ihtiyajuhu ila ghairihi - bergantung pada orang lain.
Allah swt menciptakan segala sesuatu tanpa bantuan dari siapapun dan tanpa dipengaruhi oleh siapapun. sebagaimana fiman Nya :
"Dialah Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri". (Q.S. Ali Imran 2)
6. Wahdaniyah - Maha Esa, mustahil jika Allah itu bersifat Ta'addud - berbilang (lebih dari satu)
Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, tiada sesuatu apapun yang dapay menyamaiNya, baik Dzat Nya, sifat Nya maupun perbuatan Nya. Mustahil jika Tuhan lebih dari satu, maka akan terjadi kerusakan di alam semesta ini, karena masing-masing mempunyai kehendak yang berlainan antara Tuhan yang satu dengan Tuhan yang lain. sebagaimana firman Nya :
"katakanlah : "Dialah Allah yang Maha Esa". (Qs. Al Ikhlas 1)
Baca: Bacaan Doa Nisyu Sya'ban Dan Artinya
7. Qudrat - Maha Kuasa, Mustahil jika Allah bersifat 'Ajzuu - Lemah
Segala sesuatu yang ada di dunia ini berada dalam kekuasaan Allah. Kekuasaan Nya tiada batas dan tidak ada sesuatu pun yang menyamai kekuasaan Nya. Jadi mustahil jika Allah itu bersifat lemah atau tidak berkuasa, sebagaimana firman Nya :
"Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. Al Baqarah 20)
8. Iradah - Maha Berkehendak, mustahil jika Allah itu bersifat Karahah - terpaksa
Allah swt menciptakan alam beserta isinya ini atas kehendak dan kemauan Allah sendiri, oleh sebab itu mustahil jika Allah itu bersifat terpaksa atau dipaksa orang lain, sebagaimana firman Nya :
"Perintah Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanya berkata kepadanya: "Jadilah!" maka jadilah ia (QS. Yasin 82 )
9. Ilmu - Maha Mengertahui, mustahil jika Allah itu bersifat Jahli - bodoh
Allah Maha Mengetahui terhadap segala apa yang telah terjadi dimasa yang akan datang, sebagaimana firman Nya :
"Allah Maha Mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu". (QS. Al Hujurat 16)
10. Hayat - Maha Hidup, mustahul jika Allah swt bersifat Maut - Mati
Allah swt adalah Dzat Pencipta yang mengatur,pemelihara serta penentu atas jalannya kehidupan di alam semesta. Allah tidak pernah tidur, tidak punya rasa kantuk, tidak memiliki sifat lupa serta kekal adanya dan tidak akan pernah binasa, sebagaimana firman Nya :
"Dialah Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Hidup, kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya dan tidak tidur, kepunyaanNya apa yang ada di langit dan di bumi". (QS. Baqarah 255)
11. Sama' - Maha Mendengar, mustahil jika Allah itu bersifat Shama-mun - Tuli
Allah Maha Mendengar terhadap segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Pendengaran Allah tidak teratasi oleh waktu dan tempat, tidak ada sesuatu pun yang luput dari Pendengaran Nya, sebagaimana firman Nya :
"Dan Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Maidah 76)
12. Bashar - Maha Melihat, mustahil jika Allah itu bersifat Umyun - Buta
Allah adalah Dzat yang Maha Melihat terhadap segala sesuatu yang terjadi. Penglihatan Allah sangat tajam dan tak terbatas tanpa memerlukan alat, tiada segala sesuatu yang bisa lepas dari Penglihatan Nya, sebagaimana firman Nya :
"Sesungguhnya dia (Allah) Melihat terhadap segala sesuatu". (QS. Al Mulk 19)
13. Kalam - Maha Berfirman, mustahil jika Allah bersifat Bukmum - Bisu
Kalam Allah diberikan kepada siapa saja yang kehendaki Nya. Allah memberikan kalam Nya kepada para Nabi dan Rasul berupa wahyu, sebagaimana firman Nya :
"Dan Allah telah berfirman kepada Musa dengan langsung". (QS. An Nisa 164)
Baca: Doa dan Adab Harian - Materi Hafalan Santri Part 1
14. Kaunuhu Qadiran - Allah sebagai Dzat yang Maha Kuasa, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu 'Ajizan - Adanya sebagai Dzat yang lemah
Allah swt adalah Dzat yang Maha Pencipta dan yang mengatur terhadap segala sesuatu yang diciptakanNya dan Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala apa yang diciptakanNya, sebagaimana firman Nya :
"Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu". (QS. Al Baqarah 20)
15. Kaunuhu Muridan - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Berkendak, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu Mukraban - dalam keadaan terpaksa
Dzat Allah senantiasa dalam keadaaan Maha Berkendak, tiada sesuatu pun yang dapat menghalangi kehendak Nya, tidak terpaksa dan tiada sesuatu yang dapat memaksa Nya, sebagaimana firman Nya :
"PerintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanya (dengan) berkata kepadanya: "Jadilah!" maka jadilah ia (QS. Yasin 82)
16. Kaunuhu 'Aaliman - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Tahu, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu Jahilan - dalam keadaan bodoh
Allah senantiasa mengetahui terhadap segala apa yang terjadi di alam semesta ini, Dzatnya Maha Tahu terhadap segala sesuatu yang diperbuat oleh makhluk Nya, sebagaimana firman Nya :
"Allah Maha Mengetahui apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu". (QS. Al Hujurat 16)
17, Kaunuhu Hayyan - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Hidup, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu Mayyitan - dalam keadaan mati
Allah adalah Dzat yang Maha Hidup, tanpa permulaan dan tiada akhir, Allah senantiasa hidup kekal selama-lamanya, sebagaimana firman Nya, "Dialah Allah tiada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Hidup, kekal lagi terus menerus mengurus makhluk Nya, tiada mengantuk dan tidak tidur".
18. Kaunuhu sami'an - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Mendengar, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu A'ma - dalam keadaan tuli
Allah adalah Dzat yang Maha mendengar terhadap segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, tiada sesuatu pun yang bisa lepas dari pendengaranNya. Allah Maha Mendengar terhadap segala apa yang menjadi kehendak atau kemauan dari semua makhluk ciptaan Nya,sebagaimana firman Nya :
"Dan Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Maidah 76)
19. Kaunuhu Bashiran - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Melihat, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu A'ma - dalam keadaan tidak melihat atau buta
Allah adalah Dzat yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui segala sesuatu yang terjadi, tiada sesuatu hal apapun yang bisa lepas dari penglihatan Nya, sebagaimana firman Nya :
"Dan Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan". (QS. Maidah 71)
20. Kaunuhu Mutakalliman - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha berfirman. mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu Mutakalliman Abkama - dalam keadaan bisu
Allah adalah Dzat yang Maha berfirman kepada para rasul Nya, para nabi dan juga kepada semua makhluknya yang Dia kehendaki, sebagaimana firmanNya:
"Dan Allah telah berfirman kepada musa dengan langsung". (QS. An Nisa 164)
Sedangkan sifat Jaiz bagi Allah adalah meninggalkan atas segala sesuatu atau mengerjakannya.
Allah swt mempunyai sifat-sifat baik yang harus ada pada Dzat Allah dan mustahil jika Allah tidak memiliki sifat-sifat tersebut. Sifat wajib adalah lawan dari sifat mustahil. Bagi orang mukmin ada 20 sifat wajib dan 20 sifat mustahil bagi Allah swt yang harus diketahui, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Wujud - ada, mustahil jika Allah swt bersifat Adam - tidak ada
Alam semesta beserta isinya pasti ada yang menciptakan dan yang menciptakannya dan yang menciptakannya adalah Allah swt. sebagaimana firman Nya didalam kitab suci Al Quran sebagai berikut :
"Dan tidak ada Tuhan selain Allah" (Q.S. Ali Imrna 62).
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang maha Esa tidak ada Tuhan melainkan Dia". (Q.S Al Baqarah 163)
Baca: Panduan belajar anak islam yang suka membaca
2. Qidam - Terdahulu, mustahil jika Allah swt bersifat Hudus - Baru
Allah Maha Dahulu dan tiada permulaan . Apabila adanya Allah ada permulaan, berarti Dia itu baru, jika Dia baru pasti ada yang menciptakan Nya. Oleh karena itu mustahil jika Allah swt itu bersifat Hudus. Sebagaimana firman Allah swt :
"Dialah yang Maha Awal dan yang Maha Akhir.(Q.S. Al Hadid 3)
3. Baqa' - Kekal, mustahil jika Allah swt bersifat Fana - rusak
Allah telah menciptakan alam semesta beserta isinya, maka alam semesta itu mempunyai permulaan yang kelak pasti akan berakhir yaitu ketika hari kiamat datang. Alam semesta berserta seluruh isinya akan mengalami kehancuran, tetapi Dzat Allah akan tetap kekal dan tidak akan mengalami kehancuran atau kerusakan, Sebagaimana firman Allah swt :
"Semua yang ada di bumi akan binasa dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (Q.S. Ar Rahman 26-27)
4. Mukhalafatu lil hawaditsi - tidak sama dengan yang baru, mustahil jika ALlah swt bersifat mumatsalatu lil hawaditsi - serupa yang baru
Allah adalah Dzat yang Maha Pencipta, tidak mungkin sama dengan apa yang diciptakanNya dan tidak ada satupun yang dapat menyamai Nya. sebagaimana firman Allah swt :
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (Q.S. ASy syura 11)
5. Qiyamuuhu binafsihi - berdiri sendiri, mustahil jika Allah swt bersifat Ihtiyajuhu ila ghairihi - bergantung pada orang lain.
Allah swt menciptakan segala sesuatu tanpa bantuan dari siapapun dan tanpa dipengaruhi oleh siapapun. sebagaimana fiman Nya :
"Dialah Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri". (Q.S. Ali Imran 2)
6. Wahdaniyah - Maha Esa, mustahil jika Allah itu bersifat Ta'addud - berbilang (lebih dari satu)
Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, tiada sesuatu apapun yang dapay menyamaiNya, baik Dzat Nya, sifat Nya maupun perbuatan Nya. Mustahil jika Tuhan lebih dari satu, maka akan terjadi kerusakan di alam semesta ini, karena masing-masing mempunyai kehendak yang berlainan antara Tuhan yang satu dengan Tuhan yang lain. sebagaimana firman Nya :
"katakanlah : "Dialah Allah yang Maha Esa". (Qs. Al Ikhlas 1)
Baca: Bacaan Doa Nisyu Sya'ban Dan Artinya
7. Qudrat - Maha Kuasa, Mustahil jika Allah bersifat 'Ajzuu - Lemah
Segala sesuatu yang ada di dunia ini berada dalam kekuasaan Allah. Kekuasaan Nya tiada batas dan tidak ada sesuatu pun yang menyamai kekuasaan Nya. Jadi mustahil jika Allah itu bersifat lemah atau tidak berkuasa, sebagaimana firman Nya :
"Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. Al Baqarah 20)
8. Iradah - Maha Berkehendak, mustahil jika Allah itu bersifat Karahah - terpaksa
Allah swt menciptakan alam beserta isinya ini atas kehendak dan kemauan Allah sendiri, oleh sebab itu mustahil jika Allah itu bersifat terpaksa atau dipaksa orang lain, sebagaimana firman Nya :
"Perintah Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanya berkata kepadanya: "Jadilah!" maka jadilah ia (QS. Yasin 82 )
9. Ilmu - Maha Mengertahui, mustahil jika Allah itu bersifat Jahli - bodoh
Allah Maha Mengetahui terhadap segala apa yang telah terjadi dimasa yang akan datang, sebagaimana firman Nya :
"Allah Maha Mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu". (QS. Al Hujurat 16)
10. Hayat - Maha Hidup, mustahul jika Allah swt bersifat Maut - Mati
Allah swt adalah Dzat Pencipta yang mengatur,pemelihara serta penentu atas jalannya kehidupan di alam semesta. Allah tidak pernah tidur, tidak punya rasa kantuk, tidak memiliki sifat lupa serta kekal adanya dan tidak akan pernah binasa, sebagaimana firman Nya :
"Dialah Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Hidup, kekal lagi terus menerus mengurus makhluknya dan tidak tidur, kepunyaanNya apa yang ada di langit dan di bumi". (QS. Baqarah 255)
11. Sama' - Maha Mendengar, mustahil jika Allah itu bersifat Shama-mun - Tuli
Allah Maha Mendengar terhadap segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Pendengaran Allah tidak teratasi oleh waktu dan tempat, tidak ada sesuatu pun yang luput dari Pendengaran Nya, sebagaimana firman Nya :
"Dan Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Maidah 76)
12. Bashar - Maha Melihat, mustahil jika Allah itu bersifat Umyun - Buta
Allah adalah Dzat yang Maha Melihat terhadap segala sesuatu yang terjadi. Penglihatan Allah sangat tajam dan tak terbatas tanpa memerlukan alat, tiada segala sesuatu yang bisa lepas dari Penglihatan Nya, sebagaimana firman Nya :
"Sesungguhnya dia (Allah) Melihat terhadap segala sesuatu". (QS. Al Mulk 19)
13. Kalam - Maha Berfirman, mustahil jika Allah bersifat Bukmum - Bisu
Kalam Allah diberikan kepada siapa saja yang kehendaki Nya. Allah memberikan kalam Nya kepada para Nabi dan Rasul berupa wahyu, sebagaimana firman Nya :
"Dan Allah telah berfirman kepada Musa dengan langsung". (QS. An Nisa 164)
Baca: Doa dan Adab Harian - Materi Hafalan Santri Part 1
14. Kaunuhu Qadiran - Allah sebagai Dzat yang Maha Kuasa, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu 'Ajizan - Adanya sebagai Dzat yang lemah
Allah swt adalah Dzat yang Maha Pencipta dan yang mengatur terhadap segala sesuatu yang diciptakanNya dan Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala apa yang diciptakanNya, sebagaimana firman Nya :
"Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu". (QS. Al Baqarah 20)
15. Kaunuhu Muridan - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Berkendak, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu Mukraban - dalam keadaan terpaksa
Dzat Allah senantiasa dalam keadaaan Maha Berkendak, tiada sesuatu pun yang dapat menghalangi kehendak Nya, tidak terpaksa dan tiada sesuatu yang dapat memaksa Nya, sebagaimana firman Nya :
"PerintahNya apabila Dia menghendaki sesuatu hanya (dengan) berkata kepadanya: "Jadilah!" maka jadilah ia (QS. Yasin 82)
16. Kaunuhu 'Aaliman - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Tahu, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu Jahilan - dalam keadaan bodoh
Allah senantiasa mengetahui terhadap segala apa yang terjadi di alam semesta ini, Dzatnya Maha Tahu terhadap segala sesuatu yang diperbuat oleh makhluk Nya, sebagaimana firman Nya :
"Allah Maha Mengetahui apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi dan Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu". (QS. Al Hujurat 16)
17, Kaunuhu Hayyan - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Hidup, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu Mayyitan - dalam keadaan mati
Allah adalah Dzat yang Maha Hidup, tanpa permulaan dan tiada akhir, Allah senantiasa hidup kekal selama-lamanya, sebagaimana firman Nya, "Dialah Allah tiada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Hidup, kekal lagi terus menerus mengurus makhluk Nya, tiada mengantuk dan tidak tidur".
18. Kaunuhu sami'an - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Mendengar, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu A'ma - dalam keadaan tuli
Allah adalah Dzat yang Maha mendengar terhadap segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, tiada sesuatu pun yang bisa lepas dari pendengaranNya. Allah Maha Mendengar terhadap segala apa yang menjadi kehendak atau kemauan dari semua makhluk ciptaan Nya,sebagaimana firman Nya :
"Dan Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. Al Maidah 76)
19. Kaunuhu Bashiran - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha Melihat, mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu A'ma - dalam keadaan tidak melihat atau buta
Allah adalah Dzat yang Maha Melihat lagi Maha Mengetahui segala sesuatu yang terjadi, tiada sesuatu hal apapun yang bisa lepas dari penglihatan Nya, sebagaimana firman Nya :
"Dan Allah Maha melihat apa yang mereka kerjakan". (QS. Maidah 71)
20. Kaunuhu Mutakalliman - adanya Allah sebagai Dzat yang Maha berfirman. mustahil jika Allah bersifat Kaunuhu Mutakalliman Abkama - dalam keadaan bisu
Allah adalah Dzat yang Maha berfirman kepada para rasul Nya, para nabi dan juga kepada semua makhluknya yang Dia kehendaki, sebagaimana firmanNya:
"Dan Allah telah berfirman kepada musa dengan langsung". (QS. An Nisa 164)
Sedangkan sifat Jaiz bagi Allah adalah meninggalkan atas segala sesuatu atau mengerjakannya.