Berita besar bagi para publisher di seluruh dunia bahwa chrome telah memiliki fitur anti iklan atau Ad block. Ini semua berarti bahwa browser chrome yang berasal dari google sendiri dengan sengaja memasang ad block untuk membatasi iklan muncul pada browsernya. Apabila browser seseorang yang terpasang fitur ini maka iklan yang muncul di situs-situs akan terbatasi atau bahkan hilang. Hal ini adalah mimpi buruk bagi para publisher.
Beberapa publisher telah mengkritik bahwa ads block sangat butuk bagi para publisher yang menggantungkan hidup mereka pada munculnya iklan disitus mereka. Adapun yang percaya bahwa ini merupakan langka awal google untuk memberikan kenyaman para pengiklan sehingga mereka memiliki kepercayaan terhadap google untuk mengiklankan produk mereka.
Untuk membantu hal-hal yang perlu diketahui oleh para publisher mengenai ads block dari browser chrome tersebut. Silahkan simak beberapa diantaranya.
Kenapa Google Ingin Memblock ads Mereka Sendiri?
Google telah menghasilkan hampir $80 Billion pendapatan iklan sepanjang tahun 2016. Sekilas bahwa dengan segala google sendiri akan menghancurkan sendiri pendapatan mereka dengan adanya fitur ads block pada browser mereka. Browser chrome adalah yang paling banyak dan populer yang digunakan para pengguna internet diseluruh dunia. Dengan adanya ads block maka dengan sengaja bertujuan untuk melemahkan dan pelindungi pendapatan iklan.
Diteliti oleh Coalition for Better Ads bahwa para pengguna browser diseluruh dunia akan memasang ads blok untuk memblock ads yang tidak pantas. Ketika browser telah terpasang ads block maka semua ads mungkin akan terblock untuk muncul disitus-situs. Hal ini sangat berat pagi para pubsliher.
Bad ad Exsperience yang menjadi alasan kenapa google sendiri ingin memblock ads mereka sendiri. Telah disurvei sebanyak 25.000 pengguna web dari seluruh Amerika hingga Eropa bertujuan untuk mengidentifikasi bad experience yang membuat mereka harus memasang ad block.
Mungkin adanya ads block chrome maka akan memblock ads kompetitor yang tidak dinginkan oleh google. Hal ini mustahil karena ads block akan memblok semua ads yang muncul disitus-situs walaupun itu ads google sendiri.
Berikut Beberapa kendala yang membuat user harus memasang Ads block mereka baik pada desktop maupun pada Handphone mereka.
Desktop
Beberapa publisher telah mengkritik bahwa ads block sangat butuk bagi para publisher yang menggantungkan hidup mereka pada munculnya iklan disitus mereka. Adapun yang percaya bahwa ini merupakan langka awal google untuk memberikan kenyaman para pengiklan sehingga mereka memiliki kepercayaan terhadap google untuk mengiklankan produk mereka.
Untuk membantu hal-hal yang perlu diketahui oleh para publisher mengenai ads block dari browser chrome tersebut. Silahkan simak beberapa diantaranya.
Kenapa Google Ingin Memblock ads Mereka Sendiri?
Google telah menghasilkan hampir $80 Billion pendapatan iklan sepanjang tahun 2016. Sekilas bahwa dengan segala google sendiri akan menghancurkan sendiri pendapatan mereka dengan adanya fitur ads block pada browser mereka. Browser chrome adalah yang paling banyak dan populer yang digunakan para pengguna internet diseluruh dunia. Dengan adanya ads block maka dengan sengaja bertujuan untuk melemahkan dan pelindungi pendapatan iklan.
Diteliti oleh Coalition for Better Ads bahwa para pengguna browser diseluruh dunia akan memasang ads blok untuk memblock ads yang tidak pantas. Ketika browser telah terpasang ads block maka semua ads mungkin akan terblock untuk muncul disitus-situs. Hal ini sangat berat pagi para pubsliher.
Bad ad Exsperience yang menjadi alasan kenapa google sendiri ingin memblock ads mereka sendiri. Telah disurvei sebanyak 25.000 pengguna web dari seluruh Amerika hingga Eropa bertujuan untuk mengidentifikasi bad experience yang membuat mereka harus memasang ad block.
Mungkin adanya ads block chrome maka akan memblock ads kompetitor yang tidak dinginkan oleh google. Hal ini mustahil karena ads block akan memblok semua ads yang muncul disitus-situs walaupun itu ads google sendiri.
Berikut Beberapa kendala yang membuat user harus memasang Ads block mereka baik pada desktop maupun pada Handphone mereka.
Desktop
- Pop-Up
- Autoplaying Video
- Prestitial ads
- Iklan tangkas mengambil lebih dari 30% layar
Pada Mobile Handphone
- Pop-up and prestitial ads
- Autoplaying video ads with sound
- Overall ad density > 30% of page
- Flashing animated ads
- Positional ads with countdown
- Full-screen scroll over ads
- Sticky ads taking up more than 30% of the screen